“Sial !!!” aku
menghempaskan tubuhku keatas ranjang. Saat ini aku benar benar kesal dengan
kedua orang tuaku. Semua yang aku lakukan harus di pantau mereka. Semua mereka
atur, masa depanku ada di tangan mereka. Aku selalu terkurung dirumah ini,
sampai di usia 15 tahun ini. Aku merasa canggung untuk berteman.
Selama ini, aku tak
memiliki teman yang sekedar diajak bicara. Akupun selalu bingung dalam
berteman. Aku tak pernah diajarkan untuk berbagi kasih sayang terhadap orang
lain, aku tak tahu cara menolong orang lain. Karena semasa kecilku, aku
dikenalkan oleh orang tuaku dengan berbagai rumus matematika, internet, dan
berbagai bahasa dunia.
Asaki Ouzuka. Namaku
dari clan yang menerapkan ketegasan dan kedisiplinan. Ini yang membuatku menjadi
terkekang dirumahku sendiri.
Pergi. Yah.... sebaiknya
aku pergi dari sini. Aku tak mau di penjara seperti ini. Dan minggu,,, besok
aku akan ditunangkan dengan gadis yang tidak ku kenal. Aku tak mau cintaku juga
di ikut campuri oleh orang tuaku. Selama ini aku belum pernah bisa mencintai
orang lain.
Ku buka jendela. Dan...
“Hap !”, yes ! aku berhasil keluar dari kastil penyihir itu. Aku bergegas
berlari kearah jalan. Pikiranku masih pada tunangan yang belum ku ketahui
namanya. Lamunanku tak menyadarkan aku bahwa aku sedang di tengah jalan raya.
*Tiiiiiitttt*
Suara
truk mendekat kearahku. Bukannya menghindar atau lari, aku malah tersenyum...
biarkan truk itu menabraku. Biarkan aku mati. Sebenarnya aku bisa menyelamatkan
diri, tapi.... inilah keinginanku !!!
“BRUK”
“ah !”
aku merasa kepalaku membentur terotorar.
“hei
!!! kau ini bodoh ya !!!” seorang cewe berpostur mungil mengacungkan
telunjuknya tepat didepan hidungku. Kutepis tangannya, aku tak berterima kasih
padanya,,, karna menurutku dia sudah mengagalkan cita citaku. Ya,,, bunuh diri
adalah cita citaku.
Kupandangi
cewek aneh didepanku. Tubuhnya terluka karna menyelamatkanku. Aku jadi ingin
menghapus darah yang ada dibawah bibirnya, tapi,,, aku selalu tak bisa unruk
berbaik hati pada orang lain. Aku segera berdiri dan berbalik pergi.
“ASAKI
!!!!”panggilnya.
“Eh
??”aku melengah menatap si rambut rancung ini. Darimana dia tau namaku ?.
“Salam
kenal, ya,,,, Asaki... Namaku San.. Sanaka Hitachiin !”katanya sambil
tersenyum. Dia mundur dan pergi berlari.
“Aku
tidak pernah bertanya siapa dia. Cewek aneh !!”aku mengumam dan pergi dari
jalan ini.
Pagi,
di apartemen 505,, aku melamun. Pagi ini aku tak mungkin pergi sekolah. Karna
aku tau, suruhan papa dan mama pasti akan mencariku. Tapi aku bosan harus disini
terus. Lebih baik aku keluar, aku memasang topi dan kacamata yang tak
berlensa. Aku akan melakukan penyamaran sementara.
Kubuka
pintu dan...
“Auch
!!”ada seorang cewek yang jatuh tepat di depan kakiku. Cewek aneh ini lagi.
Kenapa dia sampai jatuh. Aku tetap dengan pendirianku. Aku hanya menatapnya dan
membiarkannya berdiri sendiri.
“HAP
!!”akhirnya ia berdiri sendiri. “Kau di 505 ya ?? Aku di 515 loh...”katanya
sambil tersenyum. Senyum ketulusan yang belum pernah orang lain berikan padaku.
Tiba tiba dadaku sesak menatap wajahnya. “Aku nga nanya !!”kataku cepat cepat
pergi dari hadapannya.
“Asaki,
aku mau bilang kalau no
itu punya arti gak baik !!!”katanya berlari di belakangku.
“Aku
nga percaya mitos !”suaraku agak meninggi. Cewek itu bikin emosiku memuncak.
Baru kali ii ada orang yang membuatku jengkel seperti ini.
^_^Saiia
Pemercepat Masa Dan Waktu^_^
*- 2 Minggu kemudian..
“Benar benar tuh cewek... sudah 2 minggu ia selalu
muncul dihadapanku !”ku bergumam di taman kota. Tapi jujur ku akui... kehadirannya
cukup menghibur hatiku. Sanaka... itu namanya. Dimana dia sekarang ?.
Biasanya.. dia selalu datang dan selalu mengarahkan telunjuknya tepat di depan
hidungku.
“ASAKI !!!!”teriaknya yang muncul tiba tiba dan
mengarahkan telapak tangannya ke wajahku. Hingga aku harus memundurkan
kepalaku.
“Ada apa lagi, San ? Aku sedang tidak ingin di ganggu
!”kataku, kenapa ini ?. Kenapa kata kataku tak sesuai dengan pikiranku ?.
Bukankah aku yang mengharapkannya datang ?.
“Begitu ya ?”wajahnya tampak lebih dewasa dari
biasanya. Aku menatapnya lekat.
“Aku mau pamit !”
“Apa ?!?!”
Aku sepontan berdiri dan menarik lengannya.
“Seenaknya datang dalam hidupku dan kau mau pergi
semaumu... ???”kataku menatapnya.
“Asaki benci,Sankan ? Asaki gak akan San ganggu lagi.
San janji !”raut wajahnya benar benar sayu di tambah dengan senyuman yang
terlihat memaksa.
“Jangan... pergi !” Tiba
tiba aku berlutut dihadapannya. Seorang asaki Ouzuka memohon kepada seorang
cewek yang baru 2 minggu di kenal.
“San hanya mimpi ! Lupakan San, Asaki !!!”
“Apa yang kau bicarakan ??”
“505... 515 !”katanya.
“Kenapa kau menyebutkan no kamar kita ? Kau mau...tidur
sekamar ??? Kamu nga ngigokan ??”tanyaku heran.
“Ntar Asaki tau sendiri... Maksud no itu ?”ucapnya
sambil mendorong tubuhku dan...
Tit Tit Tit....
Aku membuka mataku. ”Bau...
Obat...”gumamku. Aku di rumah sakit ?? Ini... ICU ??? Sejak kapan ??
“Tuan Asaki sudah sadar ?
Syukurlah..., sudah 2 minggu tuan muda dalam keadaan Koma !!”kata pelayanku
yang duduk di sampingku. Dia adalah pengasuhku dari kecil.
“Sajak... Kapan... ??”tanyaku.
“2 minggu yang lalu, tuan pergi
dari rumah... Dan tertabrak oleh truk. Tunangan tuan yang berhasil mendorong
tuan hingga jatuh di trotoar. Ia juga di rawat ruangan ini !!”
“Tunggu ! Tunangan ? Siapa
?”tanyaku lagi, tersendat.
“Disana !”pengasuhku menunjuk
ranjang yang ditiduri seseorang yang tubuhnya di selimuti kain putih. “Sayang
sekali. Ketika jam 5.15 sore.. Tunangan tuan meninggal... Nyonya dan tuan besar
sedang berada di luar di bagian kanan.. mereka ingin mengantar jenazahnya
dirumah besar”lanjutnya.
“Dia.... Siapa ???”
“Sanaka... Sanaka Hitachiin”
Mataku berkunang kunang. Jadi, selama ini aku hanya bermimpi. Aku
bertemu dengannya lewat mimpi... aku mencintainya lewat mimpi ???
Aku melepas selang oksigenku. Dan
berdiri. Padahal orang yang baru saja sadar dari koma seharusnya belum bisa berdiri. Tetapi untuk
menemuinya aku di berikan kekuatan.
“Tuan.. Tuan.. Tuan mau kemana ??”
Aku berjalan sempoyongan...
Sanaka, Aku datang... Tunggu aku...
Kulihat,seorang cewek manis tidur
terlelap di sana. Dan ku yakin mata biru langitnya tidak akan terbuka lagi
untuk selamanya. Aku mendekatinya, “Kenapa... Kamu nga tersenyum seperti 2
minggu lalu ??”aku mulai merasakan pipiku basah. Aku tidak peduli bahwa yang
membasahi pipiku adalah air mataku.
Aku memegang telunjuknya.. dan
meletakan di depan hidungku. Dingin ! tangannya dingin. Bibirnya membiru dan
memucat.,,
Aku salah ya... Seandainya aku
tidak kabur saat itu.. Kita tidak akan mengalami kecelakaan...
505... dan... 515.... Sekarang aku
mengerti artinya...
Tanggal 5 Bulan 5, Pukul 5.15 Sore.. Kau pergi
meninggalkanku...
Diary, 5-05 (5.15)
Di pemakaman ini, aku termenung
sendiri.. Para pengantar telah pergi..
Aku masih memandang langit. Kenapa
dia datang dalam mimpiku ? dan membuatku merasa kehilangan seperti ini ?
Diary 5.15... Sore itu begitu
indah... Disaat pertamaku mengungkapkan perasaan dan saat pertamaku merasakan
kehilangan terhadap erang yang ku cintai.
Wahai langit, Andai kau terbelah...
aku ingin menemuinya.. ku ingin memeluknya dan melihat senyumnya. Membelai
rambutnya dan menjaganya.
5 Mei hari ini.. kau pergi saat ku
terbangun dari mimpi indahku. Dan bangkit dari kenyataan pahit saat ku
kehilanganmu..
Diary 5.15... Kau tau... Semua isi
hatiku...
Ku harap... Angin menyampaikan
salam cintaku... padanya... untuk selamanya... Sanaka.