Jumat, 06 Juni 2014

My Love in My Dream


“Sial !!!” aku menghempaskan tubuhku keatas ranjang. Saat ini aku benar benar kesal dengan kedua orang tuaku. Semua yang aku lakukan harus di pantau mereka. Semua mereka atur, masa depanku ada di tangan mereka. Aku selalu terkurung dirumah ini, sampai di usia 15 tahun ini. Aku merasa canggung untuk berteman.
Selama ini, aku tak memiliki teman yang sekedar diajak bicara. Akupun selalu bingung dalam berteman. Aku tak pernah diajarkan untuk berbagi kasih sayang terhadap orang lain, aku tak tahu cara menolong orang lain. Karena semasa kecilku, aku dikenalkan oleh orang tuaku dengan berbagai rumus matematika, internet, dan berbagai bahasa dunia.
Asaki Ouzuka. Namaku dari clan yang menerapkan ketegasan dan kedisiplinan. Ini yang membuatku menjadi terkekang dirumahku sendiri.
Pergi. Yah.... sebaiknya aku pergi dari sini. Aku tak mau di penjara seperti ini. Dan minggu,,, besok aku akan ditunangkan dengan gadis yang tidak ku kenal. Aku tak mau cintaku juga di ikut campuri oleh orang tuaku. Selama ini aku belum pernah bisa mencintai orang lain.
Ku buka jendela. Dan... “Hap !”, yes ! aku berhasil keluar dari kastil penyihir itu. Aku bergegas berlari kearah jalan. Pikiranku masih pada tunangan yang belum ku ketahui namanya. Lamunanku tak menyadarkan aku bahwa aku sedang di tengah jalan raya.
*Tiiiiiitttt*
Suara truk mendekat kearahku. Bukannya menghindar atau lari, aku malah tersenyum... biarkan truk itu menabraku. Biarkan aku mati. Sebenarnya aku bisa menyelamatkan diri, tapi.... inilah keinginanku !!!
“BRUK”
“ah !” aku merasa kepalaku membentur terotorar.
“hei !!! kau ini bodoh ya !!!” seorang cewe berpostur mungil mengacungkan telunjuknya tepat didepan hidungku. Kutepis tangannya, aku tak berterima kasih padanya,,, karna menurutku dia sudah mengagalkan cita citaku. Ya,,, bunuh diri adalah cita citaku.
Kupandangi cewek aneh didepanku. Tubuhnya terluka karna menyelamatkanku. Aku jadi ingin menghapus darah yang ada dibawah bibirnya, tapi,,, aku selalu tak bisa unruk berbaik hati pada orang lain. Aku segera berdiri dan berbalik pergi.
“ASAKI !!!!”panggilnya.
“Eh ??”aku melengah menatap si rambut rancung ini. Darimana dia tau namaku ?.
“Salam kenal, ya,,,, Asaki... Namaku San.. Sanaka Hitachiin !”katanya sambil tersenyum. Dia mundur dan pergi berlari.
“Aku tidak pernah bertanya siapa dia. Cewek aneh !!”aku mengumam dan pergi dari jalan ini.

Pagi, di apartemen 505,, aku melamun. Pagi ini aku tak mungkin pergi sekolah. Karna aku tau, suruhan papa dan mama pasti akan mencariku. Tapi aku bosan harus disini terus. Lebih baik aku keluar, aku memasang topi dan kacamata yang tak berlensa. Aku akan melakukan penyamaran sementara.
Kubuka pintu dan...
“Auch !!”ada seorang cewek yang jatuh tepat di depan kakiku. Cewek aneh ini lagi. Kenapa dia sampai jatuh. Aku tetap dengan pendirianku. Aku hanya menatapnya dan membiarkannya berdiri sendiri.
“HAP !!”akhirnya ia berdiri sendiri. “Kau di 505 ya ?? Aku di 515 loh...”katanya sambil tersenyum. Senyum ketulusan yang belum pernah orang lain berikan padaku. Tiba tiba dadaku sesak menatap wajahnya. “Aku nga nanya !!”kataku cepat cepat pergi dari hadapannya.
“Asaki, aku mau bilang kalau no itu punya arti gak baik !!!”katanya berlari di belakangku.
“Aku nga percaya mitos !”suaraku agak meninggi. Cewek itu bikin emosiku memuncak. Baru kali ii ada orang yang membuatku jengkel seperti ini.

^_^Saiia Pemercepat Masa Dan Waktu^_^

*- 2 Minggu kemudian..

              “Benar benar tuh cewek... sudah 2 minggu ia selalu muncul dihadapanku !”ku bergumam di taman kota. Tapi jujur ku akui... kehadirannya cukup menghibur hatiku. Sanaka... itu namanya. Dimana dia sekarang ?. Biasanya.. dia selalu datang dan selalu mengarahkan telunjuknya tepat di depan hidungku.
              “ASAKI !!!!”teriaknya yang muncul tiba tiba dan mengarahkan telapak tangannya ke wajahku. Hingga aku harus memundurkan kepalaku.
              “Ada apa lagi, San ? Aku sedang tidak ingin di ganggu !”kataku, kenapa ini ?. Kenapa kata kataku tak sesuai dengan pikiranku ?. Bukankah aku yang mengharapkannya datang ?.
              “Begitu ya ?”wajahnya tampak lebih dewasa dari biasanya. Aku menatapnya lekat.
              “Aku mau pamit !”
              “Apa ?!?!”
              Aku sepontan berdiri dan menarik lengannya.
              “Seenaknya datang dalam hidupku dan kau mau pergi semaumu... ???”kataku menatapnya.
              “Asaki benci,Sankan ? Asaki gak akan San ganggu lagi. San janji !”raut wajahnya benar benar sayu di tambah dengan senyuman yang terlihat memaksa.
              “Jangan... pergi !” Tiba tiba aku berlutut dihadapannya. Seorang asaki Ouzuka memohon kepada seorang cewek yang baru 2 minggu di kenal.
              “San hanya mimpi ! Lupakan San, Asaki !!!”
              “Apa yang kau bicarakan ??”
              “505... 515 !”katanya.
              “Kenapa kau menyebutkan no kamar kita ? Kau mau...tidur sekamar ??? Kamu nga ngigokan ??”tanyaku heran.
              “Ntar Asaki tau sendiri... Maksud no itu ?”ucapnya sambil mendorong tubuhku dan...
 Tit Tit Tit....
              Aku membuka mataku. ”Bau... Obat...”gumamku. Aku di rumah sakit ?? Ini... ICU ??? Sejak kapan ??
              “Tuan Asaki sudah sadar ? Syukurlah..., sudah 2 minggu tuan muda dalam keadaan Koma !!”kata pelayanku yang duduk di sampingku. Dia adalah pengasuhku dari kecil.
              “Sajak... Kapan... ??”tanyaku.
              “2 minggu yang lalu, tuan pergi dari rumah... Dan tertabrak oleh truk. Tunangan tuan yang berhasil mendorong tuan hingga jatuh di trotoar. Ia juga di rawat ruangan ini !!”
              “Tunggu ! Tunangan ? Siapa ?”tanyaku lagi, tersendat.
              “Disana !”pengasuhku menunjuk ranjang yang ditiduri seseorang yang tubuhnya di selimuti kain putih. “Sayang sekali. Ketika jam 5.15 sore.. Tunangan tuan meninggal... Nyonya dan tuan besar sedang berada di luar di bagian kanan.. mereka ingin mengantar jenazahnya dirumah besar”lanjutnya.
              “Dia.... Siapa ???”
              “Sanaka... Sanaka Hitachiin”
              Mataku berkunang kunang.  Jadi, selama ini aku hanya bermimpi. Aku bertemu dengannya lewat mimpi... aku mencintainya lewat mimpi ???
              Aku melepas selang oksigenku. Dan berdiri. Padahal orang yang baru saja sadar dari koma seharusnya belum bisa berdiri. Tetapi untuk menemuinya aku di berikan kekuatan.
              “Tuan.. Tuan.. Tuan mau kemana ??”

              Aku berjalan sempoyongan... Sanaka, Aku datang... Tunggu aku...
              Kulihat,seorang cewek manis tidur terlelap di sana. Dan ku yakin mata biru langitnya tidak akan terbuka lagi untuk selamanya. Aku mendekatinya, “Kenapa... Kamu nga tersenyum seperti 2 minggu lalu ??”aku mulai merasakan pipiku basah. Aku tidak peduli bahwa yang membasahi pipiku adalah air mataku.
              Aku memegang telunjuknya.. dan meletakan di depan hidungku. Dingin ! tangannya dingin. Bibirnya membiru dan memucat.,,
              Aku salah ya... Seandainya aku tidak kabur saat itu.. Kita tidak akan mengalami kecelakaan...
              505... dan... 515.... Sekarang aku mengerti artinya...

Tanggal 5 Bulan 5, Pukul 5.15 Sore.. Kau pergi meninggalkanku...

Diary, 5-05 (5.15)
              Di pemakaman ini, aku termenung sendiri.. Para pengantar telah pergi..
              Aku masih memandang langit. Kenapa dia datang dalam mimpiku ? dan membuatku merasa kehilangan seperti ini ?
              Diary 5.15... Sore itu begitu indah... Disaat pertamaku mengungkapkan perasaan dan saat pertamaku merasakan kehilangan terhadap erang yang ku cintai.
              Wahai langit, Andai kau terbelah... aku ingin menemuinya.. ku ingin memeluknya dan melihat senyumnya. Membelai rambutnya dan menjaganya.
              5 Mei hari ini.. kau pergi saat ku terbangun dari mimpi indahku. Dan bangkit dari kenyataan pahit saat ku kehilanganmu..
              Diary 5.15... Kau tau... Semua isi hatiku...
              Ku harap... Angin menyampaikan salam cintaku... padanya... untuk selamanya... Sanaka.